Jayapura Masih dalam rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun ke – 72 Kemerdekaan Republik Indonesia, Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Papua bersama Dewan Kesenian Tanah Papua (DKTP) provinsi Papua menggelar Pagelaran Budaya Nusantara yang bertempat di taman Imbi pusat Kota Jayapura pada Jum’at dan Sabtu ().

Foto Venuemagz/Ahmad Perkembangan batik dan kerajinan di dalam negeri telah semakin meningkat dan beragam. Karena itu, Yayasan Batik Indonesia bekerja sama dengan PT Mediatama Binakreasi kembali menyelenggarakan Gelar Batik Nusantara GBN untuk ke-10 kalinya. Acara yang mengusung tema “Pesona Batik Warna Alam” ini diadakan pada 7-11 Juni 2017 di Assembly Hall, Cendrawasih, dan Main Lobby Jakarta Convention Center. Etna Giatna Singgih, Ketua Pelaksana Gelar Batik Nusantara 2017, mengatakan, tema yang dipilih didasari bahwa Indonesia memiliki keanekaragaman hayati kulit kayu, buah, bunga, dan berbagai tanaman yang bisa dimanfaatkan kembali sebagai pewarna batik. Ia melihat, pengembangan batik indonesia sendiri juga semakin diminati masyarakat luas. Selain pameran, selama pameran berlangsung juga akan ada talk show maupun demo membatik yang diikuti para pelajar Jakarta dan masyarakat umum, pertunjukan musik akustik, dan kegiatan batik lainnya. Diharapkan pameran Gelar Batik Nusantara 2017 akan didatangi kalangan akademisi, praktisi, perajin, serta masyarakat umum untuk melihat ikon batik dengan warna alam yang beragam yang ditampilkan oleh sekitar 400 peserta. Tazbir, Asisten Deputi Pengembangan Segmen Pasar Bisnis dan Pemerintah Kementerian Pariwisata, mengatakan, batik merupakan produk nasional hasil dari budaya serta kreativitas anak bangsa dan sudah menjadi ikon yang dimiliki indonesia serta mendapat pengakuan dari UNESCO. “Hadirnya Gelar Batik Nusantara 2017 ini sangat pas sekali dipromosikan menjadi wisata belanja produk yang bisa mendatangkan wisatawan mancanegara,” kata Tazbir. Tazbir juga mengatakan, tema yang diusung, yakni Pesona Batik Warna Alam, akan menarik minat para wisatawan asing, terutama turis dari Jepang yang menyukai warna alam karena tidak merusak dan terhindar dari bahan kimia. Baca juga Batik Jadi Tren Mode dan Gaya Hidup Sementara itu, Airlangga Hartarto, Menteri Perindustrian Republik Indonesia, menyatakan, Kementerian Perindustrian terus berupaya mendukung penuh industri batik yang menjadi ujung tombak budaya asli Indonesia. Sebab, industri ini bisa menggerakkan peningkatan ekonomi Indonesia di mana industri ini bisa menyerap tenaga kerja. “Pasar utama untuk produk batik dari Indonesia adalah Jepang, Amerika Serikat, dan Eropa,” ujar Airlangga. Pelaksanaan Gelar Batik Nusantara 2017 ditargetkan menghasilkan transaksi Rp40 miliar, meningkat Rp5 miliar dari pencapaian tahun lalu yang sebesar Rp35 miliar.
PemilihanPutra Putri Batik Nusantara 2017 sukses digelar berlokasi di Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata. Dalam ajang itu, berhasil didapat pemenangnya. Gelar Putra Putri Batik Nusantara 2017 dinobatkan kepada Steven Valerian dari Jawa Timur (Putra Batik) dan Agisha Febila dari Jawa Barat (Putri Batik) sebagai Juara 1.
- Provinsi Nusa Tenggara Barat NTB resmi ditunjuk sebagai tuan rumah untuk perhelatan Gelar Teknologi Tepat Guna TTG Nusantara XXV 2024. Keputusan itu dibuat dalam Rapat Koordinasi Teknis Rakornis yang dipimpin langsung oleh Sekretaris Badan Pengembangan dan Informasi Kemendes PDTT Fince Decima Hasibuan dan Kepala Pusat Daya Saing Kemendes PDTT Helmiati Nuhung pada Sabtu 10/6/2023. “Semula, nominasi lokasi Gelar TTG Nusantara XXV 2024 mencakup wilayah Sumatera Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, dan NTB. Pembicaraan informal dan surat resmi telah disampaikan," ujar Fince melalui keterangan resmi yang diterima Minggu 11/6/2023. Setelah melalui beberapa pertimbangan, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa PMD akhirnya memutuskan NTB sebagai tuan rumah Gelar TTG Nusantara XXV yang akan dilaksanakan pada 7 Juni 2024. Baca juga Tampil di TTG Nasional, AMMDes Dapat Pujian, Esemka Tuai Pesanan "Acara akan diselenggarakan di tempat terbuka sehingga mampu menggaet minat masyarakat untuk datang, mempelajari teknologi, dan membelinya untuk diterapkan di desanya," imbuh Helmiati pada kesempatan yang sama. Pada Rakornis tersebut, dilakukan pula upacara penyerahan pataka untuk menandai peresmian NTB sebagai tuan rumah Gelar TTG Nusantara XXV. Asisten Bidang Administrasi Umum Provinsi Lampung Senen Mustakim mengembalikan pataka kepada Kepala Badan Pengembangan dan Informasi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Kemendes PDTT Ivanovich Agusta. Selanjutnya, Ivanovich menyerahkan pataka kepada Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa, Kependudukan, dan Catatan Sipil Provinsi NTB, Ahmad Nur Aulia. Baca juga Provinsi Lampung Berhasil Jadi Juara Umum Gelar TTG Nusantara XXIV Tingkatkan ekonomi masyarakat Dalam kesempatan sama, Ivanovich mengatakan, agenda Gelar TTG Nusantara akan memberikan manfaat besar bagi Pemerintah Daerah Pemda tuan rumah. Salah satunya, peningkatan ekonomi. "Contohnya, transkasi pada pameran TTG di Lampung tembus Rp 2,1 miliar dalam empat hari. Selama seminggu terakhir, telah hadir 11 ribuan tamu dari berbagai daerah," paparnya. Ivanovich pun optimistis bahwa peningkatan ekonomi serupa juga akan terjadi di NTB. Terlebih, menurutnya, ada banyak daya tarik yang ditawarkan oleh NTB, mulai dari kawasan wisata Senggigi dan Gili Trawangan yang indah, Sirkuit Mandalika yang ikonis, kuliner lokal seperti ayam taliwang, hingga kendaraan khas pulau Lombok, Cidomo. “Saya yakin, tahun depan Gelar TTG Nusantara XXV di Nusa Tenggara Barat lebih meriah, sehingga menggerakkan ekonomi lokal," kata Ivanovich. SRIPOKUCOM, PALEMBANG - Untuk membangkitkan kembali roda perekonomian di Sumatera Selatan (Sumsel), maka Palembang Indah Mal (PIM) turut berpartisipasi dengan cara mengadakan even yang bertemakan Gelaran Tenun Songket dan Batik Nusantara Bangkit Bersama UMKM. "Ini merupakan kali ketiga digelarnya even ini. Namun tahun ini digelar
Gelar Batik Nusantara 2017. “kali ini merupakan gelaran gbn. Since 1996, gbn has been held twice every year with. Gelar Batik Nusantara 2017 Indonesia Kaya from “kali ini merupakan gelaran gbn. Since 1996, gbn has been held twice every year with. Gelar batik nusantara gbn is one of the programmes conducted by ybi to promote indonesian batik artisans. Since 1996, Gbn Has Been Held Twice Every Year With. Batik telah menjadi icon indonesia, batik merupakan budaya bangsa indonesia yang sudah diakui unesco pada tanggal 30 september 2009 sebagai salah satu warisan budaya tak. “kali ini merupakan gelaran gbn. Batik di jawa, ulos di sumatera utara, songket di sumatera selatan, kain sasirangan di kalimantan selatan, hasil tenun dari ntt, kain bordir di. Gelar Batik Nusantara Gbn Is One Of The Programmes Conducted By Ybi To Promote Indonesian Batik Artisans. Post Views 53 Pos terkaitContoh Gambar Batik BungaJenis Jenis Gambar BatikLogo Amal Bakti Kemenag 2022 PngDesain Logo Pramuka KerenGambar Tersebut Adalah Salah Satu Contoh Gambar Motif BatikLogo Pascasarjana Uny
Meskitak lagi muda, bapak beranak dua ini masih aktif mengikuti pelbagai iven pameran batik, seperti baru-baru ini INACRAFT 24-28 April 2019 dan Gelar Batik Nusantara (GBN) 8-12 Mei 2019. Kedua kegiatan ini berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC).
Kegiatan Gelar Batik Nusantara 2017 Kegiatan Gelar Batik Nusantara 2017 Kegiatan Gelar Batik Nusantara 2017 Kegiatan Gelar Batik Nusantara 2017 Kegiatan Gelar Batik Nusantara 2017 Kegiatan Gelar Batik Nusantara 2017 Bapak Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Ani berkunjung ke acara Gelar Batik Nusantara tahun 2017 Bapak Susilo Bambang Yudhoyono menghadiri Gelar Batik Nusantara tahun 2017 Denny Wirawan bersama pembatik Kudus Denny Wirawan, Desainer papan atas berkunjung ke booth Batik Kudus Pembatik Kudus turut serta dalam pameran batik di acara Gelar Batik Nusantara tahun 2017 Kegiatan Gelar Batik Nusantara 2017 Kegiatan Gelar Batik Nusantara 2017 Kegiatan Gelar Batik Nusantara 2017 Kegiatan Gelar Batik Nusantara 2017 Kegiatan Gelar Batik Nusantara 2017 Kegiatan Gelar Batik Nusantara 2017 Kegiatan Gelar Batik Nusantara 2017 Kegiatan Gelar Batik Nusantara 2017 Kegiatan Gelar Batik Nusantara 2017 Gelar Batik Nusantara 2017 yang didukung juga oleh Bakti Budaya Djarum Foundation mengusung tema “Pesona Batik Warna Alam”. Diselenggarakan pada tanggal 7 – 11 Juni 2017 bertempat di Assembly Hall, Cendrawasih dan Main Lobby Jakarta Convention Center JCC, Jakarta. Tahun 2017 Gelar Batik Nusantara kembali ditampilkan untuk ke-10 Kalinya. “Pesona Batik Warna Alam” dijadikan tema karena sejarahnya dalam perjalanan perkembangan Batik Indonesia. Pewarnaan batik awal mulanya dari keanekaragaman hayati kulit kayu, daun, buah, bunga berbagai tanaman yang ada di lingkungan sekitar. Dahulu masyarakat yang membuat batik belum mengenal pewarna batik kimia indigosol dan napthol, untuk mendapatkan warna-warna yang mereka inginkan mereka harus mencari akal dengan memanfaatkan yang ada disekitarnya. Banyaknya lahan dan tumbuh-tumbuhan pun pada masa lalu dimanfaatkan sebagai pewarna alam. Sebut saja Kulit Pohon Mahoni, Duwet, Tingi, Jambal, Tegeran, Daun Indigo, Daun Mangga, Secang, dan lainnya. Seiring waktu tehnik pewarnaan alami telah tergeserkan dengan pewarnaan kimiawi. Melalui Gelar Batik Nusantara 2017, kita bersama ingin menggali kearifan leluhur, dan berperan dalam pelestarian dan pengembangan batik Indonesia. Gelar Batik Nusantara 2017 menyajikan banyak acara menarik, diantaranya talkshow sekaligus workshop membatik dengan perwarnaan alam Kamis – Minggu, 8 – 11 Juni 2017. Serta ada pula penampilan dari Gitar Batik Peraih MURI Sabtu, 10 Juni 2017 dan Putra Putri Batik Nusantara Minggu, 11 Juni 2017. Semoga kegiatan ini mampu memberikan inspirasi kepada masyarakat terutama generasi muda untuk terus berkarya serta meningkatkan rasa cinta dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia. Mencintai budaya adalah wujud rasa bangga dan cinta kita terhadap Indonesia, karena yang menyatukan bangsa adalah budaya. Cinta Budaya, Cinta Indonesia. Artikel Terkait GelarBatik Nusantara 2017 00:14Teknopolis 2017 10:16Jakarta Fair 2017 17:26-----LIPUTAN EVENT is a program which re

- Pesona dan keindahan Batik warna alam kini semakin digemari oleh banyak pecinta batik, baik dalam maupun luar negeri. Ini dikarenakan produk fesyen ramah lingkungan sustainable fashion tengah dipromosikan dan berkembang menjadi tren. Hal inilah yang membuat Yayasan Batik Indonesia menjadikan "Pesona Batik Warna Alam" sebagai tema bagi acara besar Gelar Batik Nusantara 2017 yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center JCC Jakarta, pada 7-11 Juni 2017. "Tahun ini kita mengangkat tema batik dengan pewarna alam. Karena sejarah dalam perkembangan Batik di Indonesia awal mulanya mengambil pewarnaan dari keanekaragaman hayati, seperti kayu, daun, buah hingga bungan dan tanaman lain, yang bisa dibuat warna untuk batik," jelas Erna Giatna, Ketua Panitia GBN 2017 dalam konferensi pers di JCC, Rabu 7/6/2017.Ia berharap event GBN tahun ini bisa kembali kearifan leluhur yang sudah sejak dulu menggunakan teknik pewarnaan Batik yang ramah lingkungan dengan bahan-bahan alami yang tersedia di Indonesia. Selain itu, lanjut dia, pemilihan warna alam juga cukup penting agar Batik Indonesia dapat bersaing di pasar global dengan mempertahankan sustainable fashion yang sebenarnya sudah dimiliki sejak lanjut Nita Kenzo, pelaku warna alam dari Galeri Batik Jawa mengungkap bahwa dahulu masyarakat yang membuat batik belum mengenal pewarna batik kimia indigosol dan napthol untuk mendapatkan warna-warna yang mereka inginkan. Sehingga mereka harus mencari akal memanfaatkan apa yang ada disekitar mereka. Beragam sumber warna yang bisa digunakan misalnya kulit pohon mahoni, daun indigo, daun mangga, daun secang, kulit jeruk, duwet, daun mangga dan masih banyak lagi. "Sekarang makin digemari batik warna alam, karena punya keistimewaan sendiri. Pertama warnanya bagus, tapi tidak bisa ditiru dengan warna kimia yamg terang. Prosesnya rumit karena pencelupannya berulang. Kalau sintetik cepat, 1-2 kali celup saja," ungkap 2017 diikuti sekitar 400 pengrajin batik dari seluruh Indonesia. Seluruh pengrajin batik tersebut terdiri dari pengrajin batik dari binaan BUMN, Dinas Pemerintahan dan juga pengrajin menampilkan Pameran batik dari seluruh Indonesia, berbagai acara menarik juga dihadirkan dalam GBN 2017. Mulai dari talkshow, workshop membatik dengan pewarna alami sampai panggung musik hiburan. Baca Juga TAMPIL BEDA! 3 Dress Batik saat Idul Adha 2023 Pilihan Terbaik

Begitulahkata Menteri Perindustrian RI, Airlangga Hartarto dalam memberikan sambutan acara Gelar Batik Nusantara (GBN) 2017 di Jakarta Convention Center (JCC), Jalan Jenderal Gatot Subroto Jakarta ANTARA News - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto meresmikan Gelar Batik Nusantara GKN 2017 bersama istri Wakil Presiden Mufidah Jusuf Kalla dan Ketua Yayasan Batik Indonesia Jultin Ginandjar Kartasasmita, yang diselenggarakan sepanjang 7-11 Juni 2017 di Jakarta Convention Center JCC."Saya menyampaikan penghargaan dan apresiasi kepada Yayasan Batik Indonesia yang secara konsisten melestarikan batik melalui berbagai kegiatan, salah satunya GKN," kata Airlangga saat memberi sambutannya pada acara tersebut di Jakarta, menyampaikan, batik merupakan warisan budaya tak benda asli Indonesia yang dikukuhkan UNESCO sebagai Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity pada 2 Oktober pengakuan internasional ini membangkitkan semangat para perajin dan industri batik nasional untuk terus mengembangkan usahanya, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan."Industri batik berperan penting bagi perekonomian nasional, karena menjadi penggerak perekonomian regional maupun nasional, penyedia lapangan kerja, serta penyumbang devisa negara" menambahkan, industri batik didominasi oleh industri kecil dan menengah yang tersebar di 101 tenaga kerja yang terserap di sentra industri kecil dan menengah IKM batik mencapai 15 ribu orang hingga saat ini, dengan nilai ekspor kain batik dan produk batik mencapai 149,9 juta dolar AS pada pasar utama untuk produk batik dari Indonesia adalah Jepang, Amerika Serikat dan berharap, pergelaran GKN mampu mempromosikan batik Indonesia ke seluruh dunia."Saya juga ucapkan terima kasih kepada seluruh pendukung acara dan peserta pameran yang telah berpartisipasi dan turut mengembangkan industri batik nasional," Sella Panduarsa GaretaEditor Heppy Ratna Sari COPYRIGHT © ANTARA 2017 UwRYF40. 98 150 56 347 57 135 465 268 116

gelar batik nusantara 2017